Masyarakat atau society
adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Menurut M.J Herskovits masyarakat adalah kelompok
individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
A.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ditandai
dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang
saling mencintai, saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama
terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.
Adapun ciri-ciri
masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Di dalam masyarakat pedesaan
memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok
dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban).
3. Sebagian besar warga masyarakat
hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan
pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti
dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
Oleh karena anggota masyarakat
mempunyai kepentingan pokok yang hampir sama, maka mereka selalu bekerja sama untuk
mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan rumah,
upacara pesta perkawinan, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan
sebagainya dalam hal tersebut mereka akan selalu bekerja sama dengan bergotong
royong.
B.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang
berbeda dengan masyarakat pedesaan. Orang-orang kota sudah memandang
pengggunaan kebutuhan hidup, hal ini disebabkan oleh karena pandangan warga
kota sekitarnya. Orang desa memandang makanan sebagai suatu alat memenuhi
kebutuhan biologis, sedangkan orang kota makanan sebagai alat unutk memenuhi
kebutuhan sosial. Demikian pula masalah pakaian, orang kota memandang pakaian
sebagai alat kebutuhan sosial bahkan pakaian yang dipakai merupakan perwujudan
dari kedudukan sosial si pemakai.
Adapun
beberapa ciri dari masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut:
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang-orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3. Pembagian kerja di antara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga
desa.
5. Jalan pikiran rasional yang pada
umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6. Jalan kehidupan yang cepat
dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga
pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar.
Lingkungan hidup di pedesaan sangat
jauh berbeda dengan di perkotaan. Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan
alam bebas. Udaranya bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti
berbagai jenis tumbuhan dan berbagai satwa disela-sela pepohonan. Semua ini
sangat berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton
dan aspal. Bangunan-bangunan menjulang tinggi saling berdesak-desakan dan
kadang- kadang berdampingan dan berhimpitan dengan gubug liar dan pemukiman
yang padat.
Perbedaan lainnya adalah masalah
mata pencaharian, kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer
yaitu bidang agraris. Kegiatan ekonomi utama tergantung pada usaha pengelolaan tanah
untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan
kota merupakan pusat kegiatan ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri,
disamping sektor ekonomi tersier yaitu bidang pelayanan jasa.
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain,
bahkan diantara keduanya terdapat hubungan yang erat bersifat ketergantungan
karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam
memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu
dikota. Kota juga menghasilkan barang-barang yang diperlukan oleh masyarakat
desa bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, obat untuk
memelihara kesehatan dan alat transportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar