Minggu, 16 April 2017

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Dalam realita, seringkali terjadi seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis yang berlebihan. Untuk menetralisir rasa optimis yang berlebihan perlu dilakukan evaluasi. Bagaimana cara mengevaluasi peluang usaha tersebut? Dalam mengevaluasi peluang usaha, kita harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah asal membuka usaha baru, tetapi harus memperhitungkan segala kemungkinan yang akan dihadapi. Beberapa kemungkinan tersebut antara lain, teman yang akan diajak kerja sama, sumber modal, komoditi yang akan dijual, dan kemungkinan daya serap pasar. Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menilai/mengevaluasi peluang usaha baru yaitu:

1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisis kelayakan usaha tersebut. Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau jasa tersebut mampu memperoleh laba.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
a. pengetahuan pasar yang tidak memadai
b. kinerja produk yang salah
c. usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
d. tidak disadarinya tekanan persaingan
2. Analisa Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang harus dilakukan yaitu:

a). Identifikasi Analisis Teknis
Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.

b). Uji Coba Produk atau Jasa
Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen.

3. Penilaian Peluang Pasar
Para wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar, karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk yang dapat dijual, menerapkan teknikpemasaran yang lebih baik dan merencanakan sasaran yang realistik.

a). Analisa Potensi Pasar
Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan mengenai potensipembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar.

b). Identifikasi Pasar Potensial
Potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan, misalnya satu tahun.
Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu:
  • menemukan pasar yang menguntungkan
  • memilih produk yang dapat dijual
  • menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
  • meningkatkan teknik pemasaran yang lebih baik 
  • merencanakan sasaran yang realistic

Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :

  1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
  2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
  3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar
4. Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda tergantung pada pemilihan elternatif yang ada bagi usaha baru. Ada tiga langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu.
a) Penentuan kebutuhan finansial total dengan danadana yang diperlukan untuk operasional. Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun.
b) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biayabiayanya yaitu berupa pencairan sumber dana dan biaya modal.
Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansialini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
  1. Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
  2. Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
  3. Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
  4. Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan

5. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:
a) Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
b) Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru. Apakah ketersediaan orang-orang yang berkualitas sudah memenuhi dari yang dibutuhkan.
Evaluasi kebutuhan personalia total dan keterampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisa baru. Analisa ini mensyaratkan tiga pertanyaan berikut:
  1. Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa yang ada?
  2. Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang akhirnya dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif?
  3. Keterampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh?

6. Analisis Persaingan
Semua bisnis/usaha akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama dan tekanan tidak langsung dari barang pengganti. Suatu pendekatan untuk menganalisis tekanan persaingan dipusatkan pada tiga hal yaitu:
  • Identifikasi pesaing besar potensial
  • Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing
  • Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang dilaksanakan

Analisa ini mengungkapkan apakah ventura baru yang direncanakan memberikan keuntungan persaingan yang memadai pada produknya sehingga mampu menghadapi tekanan persaingan dari  pesaing langsung maupun tidak langsung.



sumber:
ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27036/kewirausahaan+sebelum+UTS.ppt

Senin, 10 April 2017

PEMBIAYAAN USAHA

1. MASALAH DALAM PENCARIAN MODAL USAHA
Setiap wirausahaan pasti memerlukan modal untuk membuat usahanya atau untuk mengembangkan usahanya tersebut. Tetapi dalam pencarian modal usaha pasti tidaklah mudah ada beberapa kendala atau masalah yang harus dihadapi seperti:
a. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan, tingginya resiko dan keuntungan yang rendah menjadi kendala dalam penanam modal
b. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis, kurang berpengalaman dan kurang memiliki kemampuan dalam pengelolaan usaha. Dengan kemampuan yang baik seorang wirausahaan bisa mengembangkan usaha dengan baik pula dan bisa menciptakan peluang usaha yang bagus.
c. Kegagalan perusahaan dalam menindak lanjuti, karena tidak kompetennya atau ketidakmampuan mengelola usaha merupakan factor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil
d. Kurangnya hubungan dengan sumber modal, keadaan seperti ini sulit bagi wirausahawan menemukan pemodal untuk usahanya


2. PEMBIAYAAN BISNIS
Seorang wirausahawan harus menentukan jumlah dana yang dibutuhkan untuk usahanya untuk meningkatkan  penjualan dan pertumbuhan.
Tahap pendanaan pengembangan bisnis meliputi :
A.  Pendanaan tahap awal, jumlahnya relatif kecil untuk :
1. proposal bisnis dan studi kelayakan finansial
2. pengembangan produk dan pemasaran awal operasional
B.  Pendanaan ekspansi
1. Modal kerja bagi pertumbuhan awal.
2. Perluasan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang cepat pada titik pulang pokok
3. Biaya  untuk  persiapan  penawaran  saham oleh perusahaan kepada masyarakat.
C. Biaya akuisisi dan Leveraged Buyouts
1. Akuisisi  tradisional  memperoleh  kepemilikan  dan  pengendalian  atas perusahaan lain.
2. Leveraged buyouts : perusahaan mendapatkan kontrol atas perusahaan lain dengan membeli dari pemilik sekarang.
3. Privatisasi : beberapa pemilik membeli saham beredar.


3.  PENENTUAN HUBUNGAN FINANSIAL PERUSAHAAN
Dalam pencarian modal wirausahawan harus menentukan kebutuhan finansial dari perusahaan. Dimulai dengan perencanaan finansial yaitu: Perencanaan likuiditas perencanaan yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan, Perencanaan laba perencanaan yang dipusatkan pada laporan rugi laba perusahan. Kebutuhan kas untuk memulai usaha baru diperlukan beberapa pendekatan. Ada tiga pendekatan yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan pendapatan yang diperlukan, mengembankan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan pribadi tahunan.
2. Pendekatan  tingkat  sewa,  menentukan  jumlah  penjualan  untuk mendukung sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud.
3. Pendekatan kas yang tersedia untuk menentukan pendapatan, dengan jumlah modal yang dimaksud agar tersedia untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan efisiensinya.
Berikut beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan baru untuk memproyeksikan kebutuhan kas:
a. Membuat proyeksi rugi laba
b. Membuat neraca arcs kas
c. Membuat aliran (arius kas)
d. Membuat proyeksi neraca
e. Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas.
f. Menentukan bagian dari kas total yang dibutuhkan


4. ANALISA PULANG POKOK
Analisa pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi dan tidak untung).
A. Unsur Dasar Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok umumnya tercliri dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan pembuatiln keputusan relatif terhadap tuiuh unsur pokok:
1. Biaya Tetap adalah pengeluaran yang dikeluarkan tanpa meiihat jumlah produk yang dihasilkan
2. Biaya variabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
3. Biaya Total adalah jumlah total biaya tetap dari biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
4. Pendapatan Total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk
5. Keuntungan adalah jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual
6. Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang mlebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut
7. Titik Pulang Pokok adalah pendapatan total sama dengan biaya totalnya, artinya perusahaan hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak untung tidak rugi.
Ada beberapa cara untuk penentuan anlisa pulang pokok yaitu bisa menggunakan analisa pulang pokok aljabar, analisa grafik dan lporan laba atau rugi.


5. MENCARI SUMBER PERMODALAN
Untuk sumber pembiayaan seorang wirausahawan mempunyai akses berasal dari pribadi, masyarakat maupun melalui kredit bank. Tapi pada umumnya sebagian besar usaha modalnya berasal dari uang pribadi pengusaha tersebut. Keluarga ataupun teman dekat juga bisa menjadi sumber modal usaha. Dapat dilihat juga dari preferensi  investor  setelah  melihat  tahap-tahap  perkembangan  perusahaan yaitu:
1. Tahap nol, biasanya pada tahap ini dana finansial sudah ditanamkan oleh wirausahawan.
2. Tahap 1 atau tahap pemula, dibiayai dengan modal awal.
3. Tahap 2 atau tahap awal pertumbuhan, perusahaan mengembanhkan barang modal dan mulai merencanakan pertumbuhan jangka panjang.
4. Tahap 3 atau tahap ekspensi, karena menguntungkan jumlah dana yang dibutuhkan jauh lebih besar dibanding dengan tahap awal. Pada tahap ini mungkin dilakukan go publik untuk mendapatkan dana tambahan.
5. Tahap 4 atau tahap mapan, wirausahawan dapat mendekati pemodal yang mempunyai preferensi.


6. PENILAIAN PERUSAHAAN
Penilaian perusahaan menjadi hal yang penting yang harus dilakukan oleh seorang wirausahaan. Ada beberapa factor yang menjadi pertimbangan penilaian perusahaan yaitu:
1. Sejarah dan sifat bisnis.
2. Kondisi perekonomian.
3. Nilai bersih dari saham dan kondisi finansial perusahaan.
4. Kemampuan menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
5. Kemampuan  membayar  deviden.  Hubungan  harta  tak  kentara  dari ventura.
6. Penilaian penjualan saham.
7. Harga pasar dari komoditas yang sama
Penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi padalaporan perusahaan antara lain:
1. Laporan rugi/laba yaitu gambaran suatu laporan keuangan yang mneggambarkan sutu perusahaan itu mengalami rugi atau untung.
2. Laporan neraca yaitu laporan keuangan yang menunjukkan keadaan keuangan secara  sistematis dari perusahaan.
3. Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal.
4. Laporan arus kas menggambarkan adanya suatu penerimaan aliran kas masuk ke perusahaan.


KESIMPULAN
Pembiayaan usaha adalah suatu modal yang diperlukan untuk membangun usaha. Namun dalam hal mencari modal pasti ada masalah yang harus dihadapi seperti masalah kinerja, kemampuan wirausahaan dalam mengembnagkan usaha dan melihat peluang bisnis, serta kurangnya sumber modal. Sumber-sumber modalnya pun bisa berasal dari pribadi, masyarakat, ataupun bank. Jika modal sudah didapat seorang wirausahaan juga harus memperhatikan pembiayaan bisnis, karena hal itu penting untuk mengatur pembiayaan atau jumlah dana untuk perusahaan tersebut. Naik turun atau laba ruginya pendapatan itu sudah hal yang wajar dalam dunia bisnis namun tidak perlu menyerah dengan analisa pulang pokok yang merupakan teknik untuk menentukan banyaknya volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi tidak rugi tidak untung bisa mengatur kelebihan biaya yang membuat perusahaan rugi. Proses dan tahapan menjadi seorang wirausahaan memang tidak mudah tapi akan selalu ada cara jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh.


Sumber:

Senin, 06 Maret 2017

Trik Sukses Ala Pengusaha Muda

Siapa sih yang tidak mau sukses? Semua orang pasti ingin meraih kesuksesan. Sukses berawal dari mimpi, mimpi sederhana yang berubah menjadi kenyataan. Pengusaha-pengusaha muda ini contohnya yang mulai mengubah mimpinya dan menjadi sukses.

1.  Dea Valencia
Perempuan kelahiran Semarang, 14 Februari 1994 ini bernama lengkap Dea Valencia Budiarto atau akrab dipanggil Dea telah menjadi young technopreneurship di kalangan teman-teman seusianya. Perempuan cantik dengan umur yang terbilang masih sangat muda ini sudah mencapai omzet sebesar 200-250 juta perbulan dari penjualan batiknya via jejaring sosial Facebook. Saat kecil dea tidak pernah berpikir dapat membuat usaha seperti sekarang ini dari mulai hanya membantu ibunya menjual koleksi batik, saat itu dalam bentuk kain sambil berjualan sambil mempelajari. Sejak saat itulah Dea mulai jatuh cinta pada batik dan muncul ide untuk berjualan baju dari batik. Usaha batiknya adalah batik kultur, Dea mengawali penjualan batik pada saat kuliah di semester tiga. Awalnya penjualan melalui Facebook dan hanya 20 potong pakaian. Tapi sekarang penjualannya mampu mencapai 600 potong per bulan. Dalam bisnisnya ini Dea juga mempekerjakan orang-orang yang difabel untuk membnatunya memproduksi batik kultur.

2.  Dian Pelangi 
Dian Wahyu Utami atau sering dipanggil Dian Pelangi lahir di Palembang, 14 Januari 1991 merupakan seorang pengusaha Indonesia yang juga merupakan pendiri busana Dian Pelangi Fashion. Dikenal sebagai desainer yang multitalenta, Dian membawa busana muslim di Indonesia dikenal sampai ke mancanegara. Dian terinspirasi akan pelangi yang begitu kaya warna dan selalu berusaha menggali kekayaan budaya Indonesia, mulai dari tie dye yang cerah, songket yang indah, sampai batik yang mewah. Dian juga termasuk dalam anggota Pengusaha Mode (APPMI) termuda ini menjadi designer di Gallery Dian Pelangi sejak tahun 2008. Seorang designer yang mampu menunjukkan pada dunia bahwa busana muslim dapat menjadi icon fashion yang mendunia. Karyanya sudah dipamerkan dibeberapa kota di Dunia seperti Kuala Lumpur, Singapura, Kairo, Pakistan, Amman, Praha, Budapest, London, Melbourne, Thailand dan beberapa kota besar di Indonesia.

3.  Reza Nurhilman
Reza Nurhilman atau sering dipanggil Axl ini memulai bisnis usahanya pada umur 21 tahun. Pada tahun 2010, Reza Nurhilman memulai kerjasama dengan produsen keripik pedas di kota Cimahi. Kegiatan produksi keripik pedas yang memiliki beberapa level kepedasan dan baso goreng (basreng) secara komersial sebagai industri rumah tangga. Pada awal tahun 2011, industri rumah tangga ini diresmikan secara resmi dengan nama CV. 29 Synergi. Reza Nurhilman mulai memasarkan secara Word-of-Mouth dan lewat jejaring sosial Twitter lewat akun pribadinya dengan penggunaan hashtag #maicih. Kesuksesan Reza di bidang keripik pedas mulai dirintis ketika ia diajak oleh seorang temannya ke salah satu daerah di Cimahi untuk mencicipi keripik lada pedas buatan seorang nenek. Reza kemudian berinisiatif menanyakan resep keripik tersebut dan berjualan keripik tersebut dengan resep yang sama. Hanya dengan modal Rp 15 juta rupiah, Reza mulai memproduksi keripik yang diberi nama Maicih sebanyak 50 bungkus/hari. Setelah usaha keripik pedas ini dikenal masyarakat luas. Reza akhirnya menambah tingkat kepedasan hingga level 10 dengan kapasitas produksi lebih dari 2000 bungkus/hari. Pemasaran yang meliputi beberapa wilayah oleh beberapa jenderal (sebutan bagi reseller Maicih) membuat pria asal Bandung tersebut mampu meraih omset hingga Rp900 juta/bulan dengan estimasi pendapatan sekitar Rp30 juta/hari.

Dari kisah para pengusaha muda sukses diatas kita bisa terinspirasi dari mereka untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka dengan beberapa trik berikut:
1.  Memiliki mimpi
2.  Selalu jalin kerja sama yang baik dalam sebuah usaha
3.  Kreatifitas, totalitas dan loyalitas
4.  Bekerja keras, rajin, dan tidak pernah putus asa
5. Manfaatkan internet sebagai alat berbisnis
6.  Rela kehilangan masa muda
7.  Berani mencoba hal-hal baru dan menghadapi resiko
8.  Fokus terhadap bisnis yang dikerjakan akan bisnis tersebut bisa terus berkembang





sources:

Senin, 12 Desember 2016

Pertentangan Sosial

Pertentangan sosial (konflik) merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor-faktor sosial, contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat. Pertentangan sosial (konflik) dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya.

Penyebab pertentangan sosial antara lain:
1.  Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
2.  Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
3.  Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
4.  Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Pertentangan sosial bisa terjadi didalam keluarga, antar kelompok-kelompok sosial (antar geng), kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa), konflik antar politik, dan antar satuan nasional (kampanye, perang saudara). Namun ada beberapa cara dalam pemecahan konflik yaitu:
1.  Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
2.  Subjugation atau Domination yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan besar dapat memaksa pihak lain untuk mentaatinya.
3.  Majority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.  Minority Consent yaitu kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
5.  Compromise artinya kedua atau semua kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.

Pertentangan sosial (konflik) tidak selamanya buruk dari hal tersebut terdapat juga dampak positif, walaupun tentu saja tetap ada dampak negatifnya. 
Dampak positif konflik sosial adalah:
1.  Dapat menciptakan integrasi yang harmonis
2.  Memperkuat identitas pihak yang berkonflik
3.  Menciptakan kelompok baru
4.  Membuka wawasan
5.  Memperjelas beberapa aspek kehidupan yang belum tuntas
6.  Meningkatkan solidaritas antar anggota kelompok
7.  Mengurangi rasa ketergantungan antara individu atau kelompok
8.  Memunculkan kompromi baru
Dampak negatif konflik sosial adalah:
1.  Rusaknya fasilitas umum
2.  Terjadi perubahan kepribadian
3.  Menyebabkan dominasi kelompok pemenang
4.  Menimbulkan keretakan hubungan antar individu dan kelompok
5.  Menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatuhnya korban jiwa



Source:
http:// suci_k.staff.gunadarma.ac.id/.../pertentangan-pertentangan-sosial-dan-integrasi(9).pdf

Minggu, 04 Desember 2016

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat atau society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Menurut M.J Herskovits masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

A. Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan  dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan  bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai, saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.

Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:

1.  Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2.   Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban).
3.  Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
4.  Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.

Oleh karena anggota masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir sama, maka mereka selalu bekerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan rumah, upacara pesta perkawinan, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan sebagainya dalam hal tersebut mereka akan selalu bekerja sama dengan bergotong royong.

B. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan  masyarakat pedesaan. Orang-orang kota sudah memandang pengggunaan kebutuhan hidup, hal ini disebabkan oleh karena pandangan warga kota sekitarnya. Orang desa memandang makanan sebagai suatu alat memenuhi kebutuhan biologis, sedangkan orang kota makanan sebagai alat unutk memenuhi kebutuhan sosial. Demikian pula masalah pakaian, orang kota memandang pakaian sebagai alat kebutuhan sosial bahkan pakaian yang dipakai merupakan perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai.

Adapun beberapa ciri dari masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut:

1.  Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.  Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.  Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5.  Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.  Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
7.  Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di perkotaan. Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti berbagai jenis tumbuhan dan berbagai satwa disela-sela pepohonan. Semua ini sangat berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal. Bangunan-bangunan menjulang tinggi saling berdesak-desakan dan kadang- kadang berdampingan dan berhimpitan dengan gubug liar dan pemukiman yang padat.
Perbedaan lainnya adalah masalah mata pencaharian, kegiatan utama penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Kegiatan ekonomi utama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, disamping sektor ekonomi tersier yaitu bidang pelayanan jasa.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain, bahkan diantara keduanya terdapat hubungan yang erat bersifat ketergantungan karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu dikota. Kota juga menghasilkan barang-barang yang diperlukan oleh masyarakat desa bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, obat untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.



Senin, 21 November 2016

Pelapisan Sosial

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat dalam Masyarakat

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1. Ukuran kekayaan
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan

Pelapisan sosial dalam masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas yaitu :
a. Kelas atas (upper class)
b. Kelas menengah (middle class)
c. Kelas bawah (lower class)

Berikut beberapa contoh pelapisan sosial :
1. Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa
2. Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara kelas ekstern dalam piramida sosial tidak terlalu besar
3. Pada masyarakat kota antara kelas ekstern yang kaya dan miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin saja
4. Pada umumnya masyarakat pedesaan cenderung berada pada kelas menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungkan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.
Berikut contoh kesamaan derajat :
Dalam lingkungan Berbangsa dan Bernegara :
1.      Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
2.      Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3.      Pemerintah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada warga negaranya.
Dalam lingkungan Masyarakat :
1.      Aktif dalam musyawarah, kerja bakti dalam masyarakat.
2.      Aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat.
Dalam lingkungan Sekolah :
1.      Sekolah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada murid.
2.       Jika ada murid terkena musibah, maka guru dan teman-temanya membantu.
Dalam lingkungan Keluarga :
1.      Orangtua bersikap demokratis.
2.      Orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada anak-anaknya.
3.      Apabila salah satu anggota keluarga membutuhkan bantuan, maka seluruh keluarga berusaha membantu.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat itu saling berkaitan. Jika pelapisan sosial berhubungan dengan pengelompokkan anggota masyarakat pada kelas-kelas tertentu, maka kesamaan derajat adalah yang membuat perbedaan kelas-kelas tersebut memiliki kesamaan derajat yang sama didalam lingkungan pribadi, masyarakat, dan negara.



Source:
https://abiand.wordpress.com/tugas/5-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/