Sabtu, 23 Januari 2016

Advertisement

This is one of the assignment soft skill is make an advertisement,






Gives color to the lips as soft as silk, durable, then with the formula moisturizes “glow lipstick” can also blend into the surface of the lips in perfectly, soft and exudes a sensual glow.


Buy Now!!

And your lips will be glowing, lustrous and flushed

Glow Lipstick



















Minggu, 17 Januari 2016

TEORI-TEORI IKLAN


Iklan adalah suatu pesan untuk menawarkan sebuah produk atau jasa yang disampaikan lewat media massa yang ditujukan kepada masyarakat agar mereka membeli atau menggunakan barang atau jasa tersebut. Dalam iklan ada beberapa teori yang dapat digunakan, berikut teori-teori tersebut :
A. Teori Efek Minimal
Anggapan yang beredar dimasyarakat umum bahwa ada korelasi positif antara peningkatan biaya pemasangan iklan dengan banyaknya produk yang terjual dalam satuan waktu tertentu. Kalau biaya pemasangan iklan makin besar akan makin banyak pula penjualannya terhadap  produk yang diiklankan, demikian juga bila sebaliknya kalau biaya pemasangan iklan semakin kecil maka semakin kecil juga volume penjualan atas barang-barang atau jasa tersebut.

Michael Scudson mengemukakan teorinya yang membantah anggapan ini. Menurutnya yang terjadi malah sebaliknya ada korelasi negative antara biaya pemasangan iklan dengan volume penjualan produksi. Artinya semakin besar biaya pemasangan iklan akan mempengaruhi makin kecilnya volume penjualan dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk memasang iklan mengakibatkan semakin besar volume penjualan. Teori ini kemudian dia sebut dengan “Teori Efek Minimal”.
Contoh ; Penjualan narkoba yang merupakan produk berbahaya bagi manusia tapi tetap laris padahal produk-produk itu tidak pernah diiklankan melalui media massa kepada khalayak.
Menurut teori efek minimal, iklan memberikan efek yang sangat kecil atau efek minimal yang pada saat sesuatu produk benar-benar sangat diperlukan oleh para pembeli dalam kurun waktu tertentu.

B. Teori Cutting Edge ( Efek Samping)
Teori ini mengajarkan bahwa iklan secara tidak disadari dapat mengubah bentuk prilaku yang menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu. Dikatakan teori “efek samping” , hal ini karena efek yang semula direncanakan untuk khalayak sasaran tertentu tidak tercapai malah mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya kelompok baru.

C. Teori A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement)

Teori ini mengajarkan bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan menemukan sekelompok orang yang relative tetap memakai atau membeli produk-produk hasil iklan tersebut. Untuk mendapatkan kelompok orang yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus dilakukan teknik penyampaian pesan yang disebut A-T-R (awareness, trial, reinforcement). Upaya pertama, menggugah kesadaran khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada di sekeliling mereka. Harapan kedua ialah setelah menggugah kesadaran, setiap iklan harus kuat mempengaruhi khalayaknya terutama segi konatifnya sehingga khalayaknya langsung mencoba (trial) proses yang ditunjukkan menurut iklan tersebut. Harapan ketiga adalah proses peneguhan/pengukuhan (reinforcement) iklan yang ditampilkan harus mempunyai kekuatan peneguh sikap tertentu (sikap positif terhadap produk).

D. Teori Selective Influence
Bagaimana khalayak merespon pesan-pesan iklan dari media massa dapat diterangkan melalui teori-teori selective influence yang terdiri dari empat prinsip :
1. Selective attention ( memilih memperhatikan pesan tertentu)
Pertama, perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan iklan terjadi hanya karena perbedaan dalam struktur kognitif yang mereka miliki. Cara pandang, berpikir, berpengetahuan, kepercayaan setiap orang terhadap sesuatu yang baru termasuk pesan-pesan iklan tidaklah sama.
Kedua, karena keanggotaan seseorang dalam masyarakat ada dalam berbagai kelompok sosial maupun kemasyarakatan maka ada dugaan memilih perhatian terhadap pesan tertentu pun akan dipengaruhi oleh kelompoknya itu.
Ketiga, bahwa orang lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungannya dengan pihak lain. Pesan iklan membuat orang harus memperhatikannya karena pesan itu mengakibatkan orang itu aktif berhubungan dengan anggota keluarganya, tetangganya, kenalannya.
2. Selective Perception
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pesan iklan adalah pilihan terhadap sesuatu pesan yang didasarkan pada “persepsi” tertentu. Karena adanya perbedaan dalam faktor- faktor kognitif; minat dan kepercayaan, pengetahuan, sikap dan kebutuhan, nilai-nilai maka individu secara selektif pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya. Jadi terdapat perbedaan penerimaan pesan yang dipersepsi oleh penerima karena terdapat perbedaan kognisi itu.
3. Selective Recall
Dalam selective recall ini bahwa seseorang cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yangdiingat saja. Jadi prinsip ini meskipun parallel dengan seleksi pada perhatian namun setiap orang memilih pesan iklan yang paling berkesan saja.

4. Selective Action
Selective action dalam periklanan mungkin mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis produk apa yang dipilihnya setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua produk yang sama atau iklan menawarkan pada kita untuk menabung atau tidak pada suatu bank tertentu lantaran godaan mobil BMW dan hadiah 500 juta.

E. Teori Lingkungan Informasi Pembeli

Teori ini mengajarkan bahwa setiap orang dapat memutuskan membeli sesuatu atau memakai suatu produk tidak hanya berdasarkan iklan yang menerpanya. Dalam kenyataannya terdapat bebagai sumber informasi non iklan yang mungkin saja berdampak lebih luas dan positip dalam menentukan pengambilan keputusan terhadap produk :
1.      Pengalaman pribadi pembeli
2.      Komunikasi antar pribadi dalam jaringan keluarga
3.      Berita media massa yang lain
4.      Kredibilitas konsumen
5.      Perusahaan saingannya
6.      Kredibilitas media yang digunakan dalam masyarakat 
7.      Lingkungan informasi yang beragan tentang produk 
8.      Kegiatan personal selling, promotion, salesman dan sejenisnya
9.      Informasi persaingan harga yang diperoleh dari media non masa




Sumber:  http://dokumen.tips/documents/memahami-realitas-iklan.html

Senin, 11 Januari 2016

Comparison of Advertising English and Indonesia



Advertising is a tool to promote a product or service sold addressed by society through a medium. Dissemination of advertising could use print media such as magazines or newspapers, or electronic media such as television, radio, and internet. The goal someone made a advertising is to deliver new product info, offers a product, and directing consumers to buy. Basically, the ads must be made to attract attention and get people to listen to the ads. To create ads that can attract the attention of many people at once can create a customer needed the material that has strong appeal and carried out in accordance truth of what informed.
There are two ads above, the first advertising is an ads of Batik Keris that made in English language, while the second ads is an ads of milk is Ultramilk that made in Indonesia language. Here I will compare both the ads :
The first ads, the ads is promoting a batik clothing products. And in the ads was only mentioned where we can find the advertising products. There are only a few branches and address of the Batik store. At the ads was not described the advantages of batik, what distinguishes it from other batik?. And the absence of slogans, while the slogan is very important in terms of advertising. Given that the ads will be easy to remember the public and will be more famous. The advertising of products promoted by a model. The ads only shows motifs of the Batik Keris and batik show the beauty of it when in use. Not too much writing and slogans ads only made simple but elegant. The designs are featured in these ads more luxurious. Because usually the ads in English are not too many writings and direct explanation to things advertised, in order to make consumers curious to immediately come to the ads sold.
English is very rich with idioms, proverbs, and common vocabulary that is part of a various kind of existing ads. To compose words in the ads in English language indeed complicated and complex, because it takes extensive knowledge about idioms, vocabulary, and others, as well as creativity in linking it to the product being advertised. In terms of advertising English sentence structure, if observed many such ads have incorrect grammar composition. This is because the ads generally use the language spoken by the majority of everyday people. So the use of informal language that can be understood and that the advertising message can be conveyed.
The second ads, the ads is promoting of liquid milk products namely Ultramilk. Ads in Indonesian is more to follow in making the structure of a text ads, which has a title, a description of the product, and has a slogan of "start and end the day with proper nutrition". As well as in the ads more writing than the first ads. Because usually ads Indonesia more words and too wordy. And in the ads doesn’t use models in promoting the product, only display images.